Senin, 15 Juni 2015

Ditulis Sebelum Menulis

Ilustrasi: google.com

Hai sobat Frameous! Siapa di antara kalian yang suka menulis? Tentang apa saja, mulai dari curhat singkat di buku diary sampai membuat cerpen di blog. Bila kalian termasuk orang yang suka menulis, kebetulan sekali kali ini Frameous ingin memberikan tips agar tulisanmu tidak berhenti di tengah jalan. 

Apakah kamu pernah mengalami kebuntuan menulis padahal tulisanmu sudah mencapai belasan lembar, bahkan puluhan lembar? Mungkin, salah satu penyebabnya karena tidak adanya kompas yang mengarahkan tulisanmu itu. Mengapa demikian? Mari kita kupas satu persatu. 

1. Outline, apa itu? 
Memiliki arti rancangan. Outline menjadi panduan penting yang mengarahkan akan mau dibawa ke mana tulisanmu. Ada segelintir orang yang beranggapan bahwa outline membuat imajinasi penulis jadi terbatas. Itu salah. Justru, outline akan memandu jari, pikiran, dan imajinasimu ke benang merah yang sama. 

Pernah melihat rancangan bangunan yang digambar oleh seorang arsitek? Di dalam rancangan tersebut, arsitek sudah tahu ingin membangun bangunan seluas apa, dan akan seperti apa. Tidak hanya itu, ia pun sudah membuat gambaran mengenai posisi jendela, taman, kolam renang, kamar tidur, dan dapur pada bangunan tersebut. 

2. Fungsi outline 
Selain berfungsi memudahkan dalam menulis cerita, outline juga akan berkontribusi membantumu dalam riset. Dengan adanya outline, risetmu akan berfokus kepada bagian yang sudah dirancang. Jadi, dapat meminimalisir melakukan riset yang membuang-buang waktu, tenaga, dan pikiran. 

Contohnya, di dalam outline ada adegan tokoh utamamu bermain paralayang di Puncak, Bogor. Yang kamu lakukan adalah berkutat meriset pada sekitar bagian itu, seperti bagaimana suhu di Puncak, bagaimana rasanya bermain paralayang, pemandangannya seperti apa, dan apa saja yang ada di sekitarnya. 

Masih banyak lagi manfaat yang kamu rasakan dari outline, salah satunya memudahkanmu sampai ke tahap editing. Saat mengedit tulisan, lebih baik kamu lihat kembali isi dari outline. Bila ada yang melenceng atau lubang di dalamnya, kamu dapat menambahkan, bahkan mengeksplor cerita sampai menemukan kembali jalan cerita yang telah dirancang. 

3. Apa yang harus dipersiapkan? 
Ide. Ya, tiga huruf itulah yang menjadi kompas terbesarmu. Bila sudah memiliki ide, selanjutnya kamu dapat menentukan tokoh, karakter, dan adegan yang akan menghiasi ceritamu dari awal sampai akhir. Tulis apa saja yang bermunculan dalam bentuk daftar, termasuk nama-nama tokoh. Pilih mana saja yang harus masuk ke dalam ceritamu. Dengan begitu, kamu tinggal menyusun alur cerita hingga terbentuk jalur seperti air yang mengalir dari hulu sampai ke hilir.

0 komentar:

Posting Komentar

Get in touch

Talk to us

Hubungan yang baik merupakan investasi terbaik dalam hidup.
Oleh karena itu, apabila terdapat pertanyaan, saran, dan kritik yang konstruktif silakan sampaikan kepada kami.

Address

Bogor dan Semarang

Work Day

Senin - Sabtu

Email

officialframeous(at)gmail(dot)com

Diberdayakan oleh Blogger.